Kamis, 29 September 2011

Rock Climbing




Dunia kepencintaalaman mempunyai banyak sekali cabang olah raga alam bebas salah satunya adalah rock climbing yang merupakan kegiatan pemanjatan yang menggunakan teknik, gaya pemanjatan dan teknik menyelesaikan suatu jalur. Dilahat dari sudut kepencintaalaman rock climbing merupakan kegiatan alam bebas yang memiliki dasar konservasi, hendaknya rock climbing dilandasi kaidah-kaidah kepencintaalaman yang disebut kode etik kapancintalalaman. Rock climbing mengandung banyak resiko yang tinggi, oleh karena itu digunakan berbagai teknik, cara, gaya, dan peralatan yang sesuai dengan prosedur pemanjatan untuk meminimalisir senua resiko. Untuk lebih mengenal dunia rock climbing kita wajib mengenal berbagai alat pemanjatan.
A. Alat-alat tebing
Pelaksanaan kegiatan Rock Climbing membutuhkan beberapa macam alat yang memiliki ciri dan fungsi tertentu.  Alat-alat tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Tali karmantel
Alat ini berupa tali yang terbuat dari serat nilon yang berlapis dan digunakan sebagai tali utama dalam panjat tebing, yang memiliki kekuatan yang telah teruji oleh UIAA.
Ada dua jenis tali  kermantel yaitu :
a.       Statis adalah tali  karmentel yang memilik kelenturan 2 % hingga 5% dari berat maksimim yang diberikan.
b.       Dinamis adalah tali  karmentel yang memiliki kelenturan mencapai 5 % sampai 15% dari berat maksimum yang diberikan, sifatnya lentur dan fleksibel. Tali ini biasanya digunakan oleh pemanjat pertama (leader).

2.      Harnest
Harnest merupakan tali tubuh yang digunakan untuk mengaitkan tubuh dengan tali utama (karmentel).
Macam-macam Harnest :
a.        Set harnest merupakan harnest yang intinya mengikat pada pinggang.
b.      Body harnest : harnest yang intinya mengikat paha, pinggang dan punggung.
c.        Harnest yang terbuat dari webing.
3.      Webing
Adalah tali pipih yang terbuat dari serat nilon yang digunakan untuk membuat harnest, anchor, sling, dll.
4.      Carabiner
Carabiner adalah sebuah cincin yang terbuat dari allumunium alloy, yang dilengkapi gate yang berfungsi sebagai peniti.  Kekuatan carabiner biasanya dicantumkan pada sisi carabiner tersebut. (kecuali pada carabiner yang terbuat dari baja).
Carabiner ada dua jenis:
a.       Carabiner Screw Gate.  Merupakan carabiner yang mempunyai skrup sebagai pengunci yang sering digunakan pada pemasangan carabiner dengan kondisi sering bergerak dan vital, menghubungkan tali utama dengan tubuh , pembuatan anchor, dll.
b.      Carabiner Non Screw Gate (Snap Gate).  Kuncian carabiner hanya pada pen saja.  Carabiner ini sering digunakan untuk pengesetan alat yang kurang vital, seperti runer.
c.       Carabiner memiliki dua modifikasi bentuk yaitu carabiner delta dan carabiner oval.
5.      Sling
Sling terbuat dari webing atau tali prusik yang disambung pada kedua ujungnya dengan simpul pita atau fisherman.  Fungsi  fisherman adalah :
a.        Sebagai penghubung
b.      Sebagai tali Cowstail Carabiner
c.       Pembuatan pengaman, yakni dengan mengaitkan pada akar atau lobang tembus.
d.      Mengurangi friksi tali dengan menyambung piton, Chock, friend atau alat pengaman lainnya dengan sling.
e.       Membuat natural anchor
6.      Ascender
Adalah peralatan yang digunakan untuk naik pada tali, seperti croll, jummar dll.
7.      Descender
Adalah semua peralatan yang digunakan untuk turun pada tali seperti figure of eightgigri, pulley, dll.
8.      Styre–up (tangga)
Ada dua jenis styre – up yaitu:
a.       Sling styre – up yaitu tangga yang terbuat dari tali webbing
b.      Metal ring styre – up yaitu tangga yang terbuat dari logam yang dihubungkan dengan tali, jika kita lelah dapat beristirahat dengan memasukan tubuh kita ke tangga.
9.      Anchor
Adalah alat yang dipakai sebagai penahan beban, tali karmentel dimasukan kedalam anchor sehingga pemanjat tertahan ketika jatuh.  Anchor di bagi menjadi dua macam:
a.       Natural anchor, misalnya batang pohon, celah tebing, pilar dll.
b.      Artificial anchor, misalnya piton, chock, friend, dan bolt.
10.  Hammer
Palu yang digunakan dalam pemanjatan adalah palu khusus yaitu hammer yang bebannya terletak pada kepala hammer yang digunakan pada pemasangan piton.
11.  Chock (pengaman sisip)
Pengaman sisip ada dua macam:
a.       Chock stoper: chock yang memiliki bentuk simetris
b.      Chock heksentrik: chock yang memilki enam sisi.
12.  Pyton
Pyton pada umumnya ada dua:
a.       Blade / knaif yaitu piton yang berbentuk seperti pisau, dipasang pada crack horizontal.
b.      Angel yaitu pyton yang berbentuk siku, dipasang pada crack vertikal atau horizontal.

13.  Friend
Berdasarkan bentuknya friend ada 3 jenis yaitu frend yang tangkainya fleksibel, frend yang tangkainya regtler dan Comelot frend.  Disampig itu juga ada yang berbilah genap dan berbilah ganjil, jadi dalam pemasangan harus benar–benar memerlukan ketelitian.
14.  Bor
Bor yang digunakan untuk mengebor tebing untuk membuat anchor sebagai penambat tali utama.
15.  Bolt ( hanger )
Digunakan pada tebing yang keras (sulit dipyton) hanger merupakan pengaman yang ditinggal di tebing.
16.  Runner
Sebagai penghubung tali utama dengan anchor (hanger, pyton, dll).
17.  Prusik
Alat ini digunakan untuk prusiking dan penambat natural anchor.
18.  Figure of eight
Digunakan untuk membellay dan rappling.
19.  Gigri
Digunakan untuk membillay dan rappling.
20.  Padding
Segala bentuk pelindung untuk menghindari friksi pada anchor dan tali utama.
21.  Chalk Bag
Kantong magnesium yang berfungsi membuat kesat tangan.
22.  Sepatu
Dalam pemanjatan di kenal 2 sepatu:
a.       Sepatu lentur dan fleksibel dengan bawahnya terbuat dari karet.
b.      Combat boot, cocok digunakan pada tebing yang banyak tonjolan.
B. Jenis-jenis simpul
Disamping banyaknya macam – macam alat dalam RC juga dibutuhkan bermacam – macam simpul, antara lain sebagai berikut:
1.      Simpul delapan
Simpul ini digunakan untuk menghubungkan tali utama dengan harnest yang terpasang pada tubuh dan penambat anchor.
2.      Simpul pita
Digunakan untuk menyambung webbing. (simpul ini susah dilepas jika dibebani terlalu lama).
3.      Simpul pangkal
Biasanya digunakan sebagai penambat karena mudah dibuat dan mudah        dilepas, serta dikendurkan sesuai kebutuhan.
4.      Simpul jangkar
Biasanya digunakan untuk mengikat pasak, natural anchor (pohon dan lubang tembus).
5.      Simpul prusik
Kerjanya dapat menjepit jika diberi beban dan mudah digeser jika tidak dibebani.  Digunakan untuk prusiking.
6.      Simpul playboy
Simpul ini digunakan untuk penambatan tali yang dapat membagi dua beban.  Bisa digunakan untuk reppling.
7.      Simpul fisherman
Digunakan untuk menyambung dua tali yang sama besar seperti membuat sling.
8.      Simpul bowline
Dapat digunakan untuk membuat tali tubuh apabila tidak ada harnest / webbing.  Prinsipnya mengikat tapi tidak menjerat.
9.      Simpul Butterfly
Untuk mengamankan friksi tali.
10.  Simpul tarik lepas
Simpul ini diguakan saat cleaning.
C. Climbing Call (aba-aba pemanjatan)
1. Billay On     : Billay siap
2. Slack           : Tali dikendurkan
3. Pull              : Tali dikencangkan
4. Rock            : Ada sesuatu yang jatuhs
D. Prosedur Pemanjatan
Dalam pemanjatan tebing alangkah baiknya kita mengetahui prosedur pemanjantan. Diantarnya sebagi berikut:
1.      Mengamati lintasan dan memikirkan teknik apa yang akan digunakan atau orientasi jalur.
2.      Menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
3.      a.  Untuk leader agar mengatur perlengkapan teknisnya supaya mudah diambil dan tidak mengganggu saat pendakian.  Tugas leader adalah membuka lintasan jalur pendakian.
b. Untuk bellayer sebagai pendukung leader.  Billayer harus memperhatikan              leader, baik aba – aba perhatikan tali.  Tali tidak boleh terlalu kencang atau kendor.
Bila keduanya telah siap leader memberikan aba – aba pemanjatan (Climbing Call).                                                                                                   
E. Selama pemanjatan
a.        Usahakan bilayer selalu melihat pemanjat.
b.       Pasang sedini mungkin pengaman kunci dari penambat.
c.        Usahakan jarak antara pengaman tidak jauh dari 1 meter atau kondisi medan yang dilalui.
d.       Dalam upaya mencari pijakan ataupan pegangan usahakan posisi tubuh dalam keadaan seimbang.
e.        Untuk penambatan, tubuh penambat selalu dihubungkan dengan minimal 2 buah pengaman yang memiliki nilai emas.
f.        Setelah mencapai pada pitch, sesuaikan jarak simpul tambat pertama dengan tubuh penambat dan luas teras, serta gunakan karabiner screw.
g.      Untuk mengurang gesekan atau friksi tali utama panjangkan setiap pengaman yang terpasang dengan sling panjang pada jalur pemanjatan yang berkelok atau zig – zag.

KEORGANISASIAN


Salam Lestari……!!!!!

A.          PENGERTIAN
Organisasi dapat diartikan dalam beberapa pengertian, yaitu sebagai:
1.      Wadah
Adalah tempat melakukan kerjasama atau tempat melaksanakan pembagiaan kerja atau tempat melaksanakan kerja
2.      Pengaturan Kerja
Yaitu penentuan kedudukan, pembagian tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hubungan antar bagian, serta pengaturan personilnya.

B.           FUNGSI ORGANISASI
Organisasi berfungsi untuk melaksanakan proses yang diperlukan guna mencapaui tujuan yang telah ditetapkan secara tertib, lancer, terarah, efektif dan efisien

C.          STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan kerangka hubungan antar satuan organisasi yang menyangkut wewenang, tanggung jawab, tugas dan kewajiban dari masing-masing satuan organisasi tersebut, baik itu berdiri sendiri ataupun bersama orang lain.

D.          AZAS ORGANISASI
1.      Wewenang
Wewenang formil dalam pelaksanaan kerja, harus pula disertai wibawa dan tanggung jawab. 
2.      Kesatuan Komando
Untuk mencapai suatu kesatuan tujuan yang sama, harus ada garis komando yang jelas.
3.      Pembagian Tugas
Pembagiaan tugas harus merata dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki seseorang juga disertai dengan tanggung jawab.
4.      Kesetiaan dan Loyalitas.
Kesetiaan dan loyalitas terhadap organisasi sangat perlu untuk diterapkan oleh pemimpin kedalam seluruh anggota.

E.           PERANGKAT ORGANISASI
Untuk dapat menjalankan fungsinya suatu organisasi harus memiliki berbagai perangkat yang diperlukan, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, perangkat tersebut antara lain :

a.       Perangkat Lunak
1.      Anggaran Dasar
2.      Anggaran Rumah Tangga
3.      Rencana Kerja
4.      Struktur Organisasi
5.      Peraturan-peraturan pelaksanaan
6.      System Informasi

b.      Perangkat Keras
1.      Ruang kerja dan gudang
2.      Peralatan kantor
3.      Dan fasilitas lainnya

Salam Lestari……!!!!!

Sabtu, 03 September 2011

Open Recruitment XVIII


PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR (DIKSAR) XVIII MPPA "CARYA BHUANA"


Dibuka penerimaan anggota baru MPPA "Carya Bhuana"


Bidang kepeminatan:
Lingkungan Hidup
Gunung Hutan
Panjat Tebing
Telusur Gua




"seluas apakah nusantara kita?
seluas langkah kakimu menyusurinya"
(anak seribu pulau: garin nugraha)




Jika kamu berani dan cerdas
Daftarkan dirimu menjadi anggota MPPA "Carya Bhuana"




Informasi pendaftaran:
Sekretariat MPPA Carya Bhuana C.05 (24 jam)
Join our FB: mppa_cb@yahoo.co.id
085291621706 blangkon




ketika pohon terakhir ditebang, ikan terakhir telah ditangkap, sungai terakhir telah terpolusi, dan ketika itulah manusia sadar, bahwa mereka tidak bisa memakan uang.