Senin, 03 Oktober 2011

SAR GUNUNG HUTAN



A.     TAHAPAN SAR

Ada 5 tahapan dalam Operasi SAR, yaitu :

1.Tahap Kehawatiran (Awarness Stage) adalah kekhawatian bahwa keadaan darurat diduga akan muncul pada suatu situasi, termasuk didalamnya penerimaan informasi keadaan daruat dari seseorang.
2. Tahap Kesiagaan (Initial Action Stage) Mengumpulkan infomasi-infomasi awal untuk menyiagakan fasilitas SAR dan untuk mendapatkan informasi lebih jela antara lain :
a.  Mengevaluasi dan mengklasifikasi informasi yang didapat.
b.  Menyiapkan fasilitas SAR.
c.  Pencarian awal dengan komunikasi.
d.  Perluasan pencarian dengan komunikasi.
3.Tahap Perencanaan (Planning Stage) Yaitu merupakan tanggapan terhadap keadaan yang sebelumnya dan pengembangan rencana yang efektif antara lain : menunjuk SAR Mission Coodinator, menentukan posisi paling mungkin dari keadaan dalam luas search area, dan memilih metode yang terbaik bagi keamanan SRU dan korban.
4.Tahap Operasi (Operasion Stage) Ada 3 tahapan secara umum yaitu :
a.   Detection Mode
Pemeriksaan tempat-tempat yang diduga dilalui korban dan dicurigai keberadaan Survivor, serta mendeteksi tanda-tanda yang ditemui yang diperkirakan ditinggalkan Survivor
b.   Tracking Mode
Mengikuti jejak atau tanda-tanda yang ditinggalkan survivor.
c.       Evacuation Mode
Menyelamatkan dan mengevakuasi korban.
5.  Tahap Akhir Misi (Mission Conclusion Stage) Beupa tahapan evaluasi hasil kegiatan SAR, mengembalikan semua unit SAR dan Fasilitasnya ke base camp, membuat dokumentasi dan upaya penyiagaan kembali semua fasilitas SAR.
 Komponen-komponen yang mendukung tahapan SAR diatas adalah :
1.  Organisasi
2.  Fasilitas
3.  Komunikasi
4.  Emergency Care
5.  Dokumentasi

B.     ESAR (Explorer Search And Rescue)

 Tujuan utama dari ESAR adalah mencapai tempat korban, mengeluarkan korban dari kesulitan dan menyelamatkan korban.
ESAR sangat berhubungan dengan waktu. Ada 4 faktor yang sangat berhubungan dengan waktu dan masing-masing saling mempengaruhi, karena poses ini merupakan sebuah urutan, yaitu :
1.    Pencarian korban
Untuk SAR gunung hutan waktu yang diperlukan untuk pencarian biasanya lebih lama.
2.    Pencapaian ke korban
Biasanya bergerak setelah posisi korban diketahui. Waktu yang diperlukan lebih sedikit.
3.   Penanganan awal korban
Berupa tindakan penanganan atau perawatan gawat darurat terhadap korban. Tahap ini tergantung keadaan korban, hal-hal yang akan dialukan untuk PGD terhadap korban yang meninggal sangat berbeda sekali dengan PGD terhadap survivor. Penanganan gawat darurat terhadap survivor juga berbeda-beda tergantung kondisi dan luka survivor.
4.    Evakuasi korban
Evakuasi korban biasanya emerlukan waktun yang kebih singkat. Teknik evakuasi juga tergantung kepada keadaan korban, apakah dia meninggal atau masih hidup. Jika masih hidup teknik evakuasinya pun sangan tergantung dengan keadaan survivor tersebut.
Teknik – teknik pencarian :
1.   Penyisiran Area (Type of Grid)
a.   System sisir
Contoh type of grid system sisir adalah 5 KOMPAS 5, maksudnya, angka 5 yang didepan menunjukan jumlah personel dalam SRU, KOMPAS maksudnya bahwa patokan yang dipakai untuk arah penyapuan adalah kompas, angka 5 yang dibelakang menunjukan range jarak antar masing-masing personel adalah 5 meter, jadi luas area sapuan adalah 25 meter. ada juga type of grid yang berupa 5 SUNGAI , 10 KOMPAS 5 dan lain-lain.
b.    Track line
c.    Block
2.       Metode penyapuan
a.   Type I Search (hasty searching)
Merupakan penyapuan yang tidak resmi yang segera dilakukan terhadap area yang dianggap paling memungkinkan adanya korban, atau biasanya tipe ini dinamakan reconnaissance atau pencarian yng terburu-buru. Sasaran dari tipe ini adalah memperoleh informasi tentang search area
Metode ini digunakan pada tahap awal pencarian dan setiap saat untuk memeriksa area yang tidak diyakini tersapu atau untuk melakukan pemeriksaan ulang tempat – tempat yang sangat memungkinkan.
b.   Type II Search (open Grid)
Merupakan penyapuan yang cepat dan sistematik atas area yang luas dengan metode penyapuan yang mana akan menghasilkan hasil akhir tertinggi dari setiap pencari per jam kerjanya. Kriterianya adalah area yang luar dan efisiensi waktu.
Tipe ini digunakan pada :
1)   Tahap awal operasi pencarian terutama bila jangka waktu orang yang hilang untuk bertahan hidup sangat pendek.
2)    Situasi dimana search area luas, tidak ada area khusus yang dapat di identifikasi, dan jika terbatasnya personel dan tenaga. Biasanya menyapu denmgan jarak yang lebar dan jumlah personel tim antara 3 hingga 7 orang.
c.    Type III Search (Close Grid)
Kriterianya adalah kecermatan dalam pencarian dengan sistematika yang ketat atas area yang lebih kecil menggunakan metode penyapuan yang cermat. Metode ini digunakan bila :
1)   Metode tipe II telah dicoba tetapi gagal atau kemungkinan berhasilnya sangat kecil.
2)    Search area sempit dan jumlah personel cukup banyak, biasanya 3 hingga 9 orang per tim.

3)  Informasi dan bukti-bukti sangat jelas.

2 Komentar:

mantab.. makasi infonya.. salam lestari!

Postingan yang menarik, masih banyak penggiat alam yang belum paham istilah dalam SAR padahal keinginan dan semangat mereka sebagai volunteer sangat tinggi,smoga postingan ini sebagai tahap awal saya dan rekan semua tuk mengenal operasi SAR

Posting Komentar