I.
PENDAHULUAN
Perjalanan
yaitu suatu kegiatan manusia, bergerak dari suatu tempat ketempat tertentu dengan
tujuan tertentu pula. Suatu perjalanan memerlukan waktu, perlengkapan dan bekal
yang tidak sedikit. Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik sebelum melakukan
perjalanan. Yang dimaksud perjalanan disini adalah perjalanan alam, dimana perlu
diperhatikan akan dua factor penting, yaitu:
1. Faktor
Intern : yang ditimbulkan dari si
penjelajah, antara lain fisik, keterampilan, pengetahuan, dan mental.
2. Faktor
Ekstern : berasal dari luar si penjelajah,
antara lain badai, tanah longsor, banjir, dan sebagainya.
Dengan
melihat dua faktor tersebut, maka perlu adanya persiapan perjalanan yang baik.
II.
PRENCANAAN
/ MANAJEMEN PERJALANAN
Maksud dan Tujuan :
1. Hal-hal
yang melatar-belakangi suatu perjalanan dilakukan dan dijadikan landasan untuk menentukan
tujuan yang akan dicapai.
2. Keadaan
alam
Jangan
sekali-kali melakukan kegiatan alam bebas tanpa memiliki gambaran yang cukup tentang
medan yang akan dialami. Kondisi medan dapat diketahui dari:
-
Peta
-
Keterangan dari penduduk
atau orang yang pernah melakukannya.
3. Waktu
Perjalanan
Lamanya
perjalanan berhubungan dengan persiapan perbekalan dan perlengkapan yang akan dibawa.
4. Kemampuan
Personil
Untuk
perjalanan kelompok (lebih dari satu orang) sebaiknya kemampuan tiap-tiap anggota
harus benar-benar diperhatikan, sehingga memudahkan dalam pembagian tugas.
5. Administrasi
( Meliputi Surat Ijin, Surat Jalan, dsb )
6. Sebelum
suatu perjalanan dilakukan, sebaiknya rencana kegiatan diberitahukan terlebih dahulu
dengan orang-orang yang dekat dengan kita. Hal ini bermaksud apabila terjadi masalah
dalam kegiatan, orang-orang yang kita beritahu dapat mengusahakan pertolongan.
III.
PERSIAPAN
PERJALANAN
A.
Persiapan
Mental
1. Ketrampilan
dan Pengetahuan
Penguasaan
materi survival, botani dan zoologi praktis, tali-temali, penafsiran iklim dan medan,
PP, Navigasi darat, komunikasi lapangan, mounteneering,
dll yang menjadi dasar suksesnya hidup di alam bebas.
2. Pengalaman
Banyaknya
pengalaman sesorang dalam melakukan perjalanan, akan memudahkan beradaptasi
dalam melakukan perjalanan rute baru. Pengalaman menjelajahi alam dapat pula
dipakai sebagai gambaran apa saja yang
perlu dilakukan dalam perjalanan yang akan datang.
3. Kemantapan
Jiwa dalam melakukan perjalanan
Keragu-raguan
akan menambah beban yang berat bagi para petualang. Sebaiknya memperhatikan
kondisi jiwa sebelum melakukan perjalanan dan perjalanan ditunda apabila
kondisi jiwa sedang dalam keadaan labil
4. Motivasi
Motivasi
berkaitan dengan semangat yang kuat dan pantang menyerah sebelum tujuan dapat
terwujud. Juga dapat mengantisipasi segala kemungkinan resiko yang dapat
terwujud.
B.
Persiapan
Fisik
1. Olahraga
secara teratur dan wajar
Sebaiknya
olahraga dilakukan secara teratur tanpa menunggu kapan kita akan melakukan perjalanan
dan lebih diintensifkan kembali beberapa hari sebelum hari H. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari cedera. Diusahakan olahraga tersebut benar-benar
dapat mendukung kegiatan yang akan dilakukan, seperti jogging, latihan beban,
senam. Kondisi badan seseorang lebih menjamin kemampuan seseorang dalam
beraktivitas. Apabila ada salah satu bagian tubuh yang rusak akan mempengaruhi
fungsi bagian tubuh yang lain.
2. Mengkonsumsi
makanan yang sehat dan bergizi
Olahraga
memerlukan energi yang besar, oleh karena itu untuk mengganti energi yang
hilang, maka diperlukan makanan bergizi dan sehat. Sedapat mungkin hindari
makanan yang berakibat buruk bagi tubuh. Jangan sampai perjalanan teganggu
gara-gara adanya gangguan pada alat pencernaan kita.
3. Istirahat
yang cukup
Istirahat
yang paling baik adalah tidur. Oleh karena itu, penuhilah waktu tidur 8
(delapan) jam sehari agar fungsi tubuh dalam keadaan stabil.
4. Persiapan
perbekalan, perlengkapan, dan surat ijin.
Ada
dua perijinan yaitu :
-
Intern : Fakultas/Universitas dan Organisasi.
-
Ekstern : Kepolisian, Perhutani, Dll.
IV.
PERLENGKAPAN
PERJALANAN
Perlengkapan merupakan hal yang pokok
dalam perjalanan, oleh karena itu perlu diperhatikan. Karena menunjang dalam
perjalanan yang kita lakukan. Perlengkapan terdiri dari pribadi dan kelompok.
A.
Perlengkapan
Pribadi
1. Perlengkapan
Jalan
a. Sepatu
Yang
perlu diperhatikan antara lain:
1) Harus
Kuat, dan sesuai dengan ukuran kaki.
2)
Melindungi telapak
kaki sampai mata kaki
3)
Lunak bagian dalam,
masih memberikan ruang bagi gerak kaki
4) Keras bagian depannya, untuk melindungi jari kaki (tidak
dianjurkan memakai sepatu pekerja tambang, yang bagian depan sepatu sangat
keras karena dilapisi dengan besi
5) Bentuk
Sol Grip yang besar dengan ceruk yang dalam.
6) Terbuat
dari kulit atau kulit sintetis yang lemas.
7) Tali
Sepatu Kuat dan Tidak Mudah Putus.
8) Menutuppi mata kaki untuk menghindari terkilir.
b. Kaus
Kaki
1) Melindungi
kaki dari pergerakan langsung dengan sepatu.
2) Menyerap
keringat.
3) Menjaga
kaki tetap hangat pada daerah dingin.
4) Mencegah
Binatang kecil masuk ke dalam sepatu.
c. Putis/Gaiter
1) Putis
berguna untuk mejaga otot betis tetap fit pada perjalanan. Bahannya terbuat
dari wol atau kain.
2) Gaiter
berguna untuk menghindari batu dan binatang kecil tidak masuk kedalam celana.
Seperti Pacet dan Lintah.
d. Pelindung
Kaki
Pada
saat menggunakan sepatu biasanya akan menimbulkan lecet-lecet pada daerah kaki,
tumit, dan mata kaki. Maka sebelum menggunakan kaus kaki hendaknya kaki dilumuri
dengan minyak atau menempelkan plester pada bagian-bagian tertentu.
Disarankan menggunakan minyak komando, yang terbuat dari
minyak goreng dicampur irisan bawang merah.
e. Celana
Jalan/Lapang
Celana
yang digunakan dalam perjalanan harus mempunyai syarat-syarat tertentu yaitu
kuat, tidak menggangu gerak, mudah kering, memiliki banyak kantong, praktis,
dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat. Untuk daerah tropis, bahan
drill yang terbuat dari katun dari katun sangat cocok untuk celana ini.
Celana jeans tidak disarankan dalam kegiatan, karena
bertambah berat jika basah dan susah kering. Selain itu, dikhawatirkan terjadi
lecet pada area yang sering terjadi gesekkan.
f. Ikat
Pinggang
1) Pilih
bahan yang kuat dan kepalanya tidak besar.
2)Fungsi
lain: Sebagai tempat alat yang dapat diperlukan dengan cepat.
g. Baju
Jalan
1) Pada
prinsipnya bahan yang digunakan untuk baju lapang sama dengan celana panjang.
2) Dalam
perjalanan hendaknya menggunakan baju berlengan panjang dengan tujuan untuk
melindungi tangan dari terik matahari di siang hari, goresan-goresan dan
mencegah terjadinya dehidrasi.
h. Ikat
Leher/Syal
1) Bentuknya
seperti segitiga dasi pandu.
2) Bahannya
menyerap keringat.
3) Berwarna
mencolok.
i.
Topi Lapang/Rimba
1) Berguna
untuk menahan panas, hujan, melindungi dari benturan, dll.
2) Helmet yang
kuat, ringan dan praktis diperlukan untuk pendakian tebing dan penelusuran goa.
3) Balakava
berguna untuk melindungi kepala dan telinga dari dingin.
j.
Baju Luar/Jaket/Sweater.
Berguna
untuk menahan hawa dingin
2. Perlengakapan
Tidur
a. Celana
dan baju tidur, dalam hal ini harus dibedakan dengan baju dan celana
perjalanan. Diusahakan dalam keadaan tetap kering dan bahan tidak jauh berbeda dengan
baju dan celana perjalanan.
b. Kaos
kaki tidur berfungsi untuk melindungi kaki dari hawa dingin.
c. Penutup
dan penghangat kepala.
d. Sleeping
bag
e. Matras
3. Perlengkapan
Masak dan makan
a. Kompor
dan bahan bakar
b. Tempat
air atau Jerigen
c. Nasting
(Rantang susun)
d. Korek
api
e. Tissue
gulung
f. Alat
Makan dan Minum ( piring, sendok, Gelas)
g. Bahan
makanan
4. Perlengkapan
Pendukung
a. Kompas
b. Peta
c. Peluit
d. Tali
tubuh
e. Flash
light/senter
f. Golok
tebas, pisau lipat, dan pisau rimba
g. Veldples
h. Sarung
Tangan
i.
Obat-obatan Peralatan
PP
j.
Survival kit
B.
Perlengkapan
Kelompok
Adalah
perlengkapan yang akan dipakai bersama, dibawa atau dilengkapi secara kelompok,
misalnya:
1. Peralatan
kegiatan Panjat Tebing dan penelusuran Goa.
2. Peralatan
kegiatan gunung hutan seperti tenda, tali, dan alat komunikasi.
C.
Perlengkapan
Lain
-
Peralatan mandi
|
-
Alat tulis
|
-
Suplemen
|
-
Rain coat dan ponco
|
-
Pakaian ganti
|
-
Kantong plastik
|
-
Alat Kosmetik
|
|
D.
Ransel
atau Tas Punggung
Dengan syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Cukup
ringan artinya tidak merupakan tambahan beban yang berlebihan.
2. Kuat
artinya jahitanya kuat sehingga mampu membawa peralatan dengan aman.
3. Sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan baik secara design maupun keadaan medan.
4. Nyaman
dipakai
- Ransel
yang berkerangka dalam perlu ditambah dengan lapisan penghisap keringat
- Ransel
yang berkerangka luar memerlukan tali penyangga yang empuk dan kuat serta
lapisan busa yang berguna menyerap keringat dan menghambat sentuhan langsung
antara punggung dan kerangka.
5. Praktis
6. Bahan
yang digunakan berasal dari nilon kedap air dan rangkanya dari alumunium alloy.
V.
PENGEPAKAN
BARANG DALAM RANSEL ( Packing )
Yang
menjadi dasar pertimbangan adalah keseimbangan, yaitu bagaimana kita menumpukan
beban pada kaki sehingga kaki dapat bekerja dengan baik.
A. Langkah-langkah
pengepakan barang :
1. Gunakan
Trash bag atau palstik packing Untuk membungkus seluruh barang
bawaan yang berada dalam ransel agar terlindung dari air.
2. Barang-barang
yang berat diletakkan di bagian atas sehingga ringan dibawa dan agar seluruh
beban jatuh di pundak.
3. Barang
yang sering dibutuhkan diletakkan di atas.
4. Barang-barang
yang kecil diletakkan di kantong atau bagian atas.
5. Barang-barang
dikelompokkan dalam kantong plastik agar tidak tembus air.
B. Hal-hal
penting
1. Manfaatkan
ruangan ransel seefisien mungkin.
2. Jangan
sampai ada barang yang tertinggal
3. Periksa
barang setiap ada kesempatan ( Checklist )
4. Packing
barang denga rapid an bagus.
0 Komentar:
Posting Komentar